Bisa jadi, seorang pemuda tidak pernah dekat dengan seorang akhawat bukan karena ia pandai menjaga diri, tapi itu bisa saja terjadi karena Allah yang tak memberinya kesempatan untuk itu.
Dia gak pernah ngobrol lama sama akhawat, gak pernah bersentuhan, gak pernah jalan berdua walau sekadar di sekitar kampus, gak pernah duduk semeja, setiap ngomong sama akhawat mesti tegang, gak bisa akrab sama akhawat, bahkan dia terkesan dingin kalau sama akhawat sampai2 si akhawat ini mengira kalau dia itu emang pendiam, padahal dia kalo sama teman2 yang sefrekuensi mah…, dan lain-lain.
Mungkin itu semua adalah bentuk penjagaan Allah kepadanya karena Dia tahu bisa jadi pemuda ini bisa bertindak melampaui batas, bahkan sampai berujung kepada zina, naudzubillahi min dzalik. atau, setidaknya shalat, tilawah, puasa sunnahnya jadi berantakan gara2 kebanyakan deket2 sama si akhawat. atau malah dia semakin semangat dalam beramal tapi niatnya supaya mendapat perhatian si doi.
So, please, guys. Jangan sekali-kali kita merasa lebih baik dari mereka yang masih bermudahan dalam berhubungan dengan lawan jenis, atau malah pacaran. Kalau kita masih single, itu karena kita dijaga Allah dari fitnah dunia yang terbesar yaitu wanita. Harusnya, kita semakin bersyukur kepada Allah atas penjagaanNya, bukan kita malah merasa lebih baik dari mereka yang Allah belum tunjukkan jalan yang lurus baginya.
Tetap sampaikan kebaikan. Yang salah ya katakan salah karena dalam kasus ini pada dasarnya bermudahan dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis itu bukan suatu hal yang bisa dibenarkan. Tapi, jangan sampai kita merasa lebih baik dari mereka. Mereka cuma orang-orang yang belum tahu nikmatnya sebuah hidayah. Mereka kayak gitu karena Allah belum menunjukkan jalan ke mereka. Sedangkan kita, kalau saja Allah tidak menjaga, bisa aja kita malah lebih parah. Setiap kali di hati muncul rasa itu, ingatlah dosa2 kita, bukankah tak kalah banyak dari mereka yang menampakkan dosanya? Hanya saja, dengan kasih sayangNya, Allah tutupi aib kita.
Dan cukuplah ayat ini menjadi pengingat,
فَلَا تُزَكُّوْۤا اَنْفُسَكُمْ ۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى
“Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa.”
(QS. An-Najm : 32)
Dan kepada teman2 yang masih tenang2 aja menjalin keakraban dengan lawan jenis,
Sufyan ats Tsauri dalam syairnya berkata,
Kenikmatan tidak lagi dirasa pelaku yang haram
dosa dan aib tetap berlanjut sepanjang masa
akibat tetap abadi dengan akibatnya lagi
apalah artinya kenikmatan yang berkesudahan api
Al Husain bin Muthair berkata,
Muliakanlah dirimu dalam banyak urusan
nafsu yang membawa aib jangan turutkan
jangan kau dekati tempat gembalaan yang dilarang
kenikmatannya sirna dab kepahitannya berkelanjutan
Syair dikutip dari ar Raudhatul Muhibbin wan Nuzhatul Musytaqin karya Ibnul Qayyim al Jauziyah
📝Tim Penulis Majeedr
[DUKUNG DAKWAH MAJEEDR DARI RUMAH]
Bank BNI Syariah
No. Rek. 396 111 618
a.n. Hernawan Faiz Abdillah
Konfirmasi ke Donasi Majeedr : 085927420050 (WhatsApp / SMS)
Format : Donasi Perlengkapan # Nama Lengkap # Asal # Jumlah # Bank Pengirim# Tanggal Kirim
♻ Silakan disebarluaskan
═══ ¤❁✿❁¤ ═══
Follow us !
Facebook : https://facebook.com/majeelisdakwahremaja
LINE : http://line.me/ti/p/%40majeedr (@majeedr)
Instagram : https://instagram.com/majeedr1 (@majeedr1)
Telegram : t.me/majeedrofficial (@majeedrofficial)
Twitter : https://twitter.com/majeedrofficial
Website : www.majeedr.com
Majeedr TV : bit.ly/majeedr
Akun Kemuslimahan Majeedr (Bashira),
BASHIRA
Facebook: facebook.com/letsstudyislam (Bashira)
[email protected]: http://line.me/ti/p/%40bashira (@bashira)
Instagram: https://instagram.com/bashiraofficial (@bashiraofficial)
Telegram: t.me/bashiraofficial (@bashiraofficial)
Kunjungi juga Majeedr Store
Instagram https://instagram.com/majeedrstore (@majeedrstore)
store.majeedr.com
Mau membantu dakwah dari rumah?
Yuk berdonasi buat program-program majeedr
Cek http://majeedr.com/info-donasi